By Arief Dwi Ramadhan
tangisan hampa menyeruak dalam kegelapan
langkah kaki penuh gelisah terpijak di atas tanah merah
tergambar semua kenangan penuh nista dalam udara
goyah.. langkah itu semakin lama semakin goyah
deru nafas yang tersengal-sengal semakin terasa
suara pekik penuh penyesalan semakin jelas terdengar
tuhan, kemana langkah kaki itu terus melangkah?
apakah ia salah arah?
kemana arah tujuannya?
ia butuh cahaya, tuhan.
untuk menerangi langkahnya yang semakin goyah
untuk memberinya semangat dan pelipur lara
ia butuh pentunjuk yang nyata..
petunjukmu tuhan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar